Yogyakarta: Meneroka Jantung dan Jiwa Indonesia

Isi kandungan:

Yogyakarta: Meneroka Jantung dan Jiwa Indonesia
Yogyakarta: Meneroka Jantung dan Jiwa Indonesia

Video: 30 Tahun Yayasan Jantung Indonesia 2024, Julai

Video: 30 Tahun Yayasan Jantung Indonesia 2024, Julai
Anonim

Yogyakarta, atau Jogja, seperti yang sering disebut dengan cinta, lebih dari sekedar rumah untuk kuil dan istana yang megah. Ini cerita dan budaya yang mendalam di atas asasnya yang menjelaskan mengapa orang hanya kembali dan mencari alasan untuk tinggal. Dari sejarah hingga ke pengalaman pelancongan yang ketara, temukan hati dan jiwa Jawa.

Rantau khas Yogyakarta

Di antara 34 provinsi di negara ini, hanya dua yang diberi status 'wilayah khusus': Aceh dan Yogyakarta. Bagi yang terakhir, ini bermakna pengiktirafan dan autonomi tertentu masih diberikan kepada monarki Yogyakarta, walaupun menjadi bagian dari Republik Indonesia. Ini meninggalkan perancangan bandar, tadbir urus, dan penanaman budaya di tangan tradisi berabad-abad lamanya yang dijalankan oleh monarki.

Jadi, jika anda fikir kerajaan Indonesia adalah masa lampau yang diwakili hanya oleh runtuhan kuil dan buku sejarah, lawatan mudah ke Yogyakarta akan membuktikan anda salah. Sebagai perayaan dan acara tradisional yang dirajut ke dalam kain kehidupan sehari-hari, anda akan melihat bagaimana Kesultanan Yogyakarta tidak hanya hidup dan baik - ia terkenal.

Kompleks kerajaan Yogyakarta

Masih hari ini, istana kerajaan Yogyakarta tetap menjadi teras kehidupan tradisional. Lokasi menandakan titik tumpu seluruh wilayah Sultan, kerana ia mewujudkan garis imajiner dengan Gunung Merapi di utaranya, monumen Yogyakarta, dan Laut Selatan mistik.

Image

Istana kesultanan Yogyakarta | © xiquinhosilva / Flickr

Istana ini masih rumah kepada keluarga diraja, tetapi sebahagiannya dibuka untuk pelancong. Ritus upacara yang berlainan masih dilakukan di dalam temboknya, beberapa harian, yang lain mengikut almanak tradisional. Bahkan seni bina istana besar ini mencerminkan simbol dan falsafah orang Jawa dalam setiap detailnya. Pada masa-masa anda boleh melihat abdi dalem, pelayan dan pelayan yang setia kepada kerajaan, dengan sikap dan pakaian mereka yang dikawal dengan teliti.

Kuil-kuil besar Yogyakarta

Tidak mustahil untuk bercakap tentang Yogyakarta tanpa menyebutkan kuil kuno yang megah di dalam atau berdekatan wilayahnya. Walaupun kesultanan Yogyakarta secara rasminya kini Islam, rantau ini masih memberi kesaksian kepada ketinggian pengaruh dari Buddhisme dan Hindu pada masa tamadunnya yang terdahulu. Candi Borobudur, tempat kudus Buddha terbesar di dunia, adalah bukti yang tidak boleh diterima mengenai episod itu dalam sejarah. Kompleks candi sebenarnya terletak di bawah kawasan Jawa Tengah, namun Yogyakarta tetap menjadi hab yang paling populer untuk melompat di kuil di daerah tersebut. Plus, Yogyakarta dan Jawa Tengah dulu menjadi salah satu di bawah kerajaan Mataram sehingga warisan cenderung sangat mirip.

Image

Sunrise di Candi Borobudur | © Justine Hong / Flickr

Kuil lain yang terkenal di Yogyakarta adalah Candi Prambanan. Dibina pada abad ke-9, kuil ini menghormati tuhan-tuhan Hindu, tetapi kebanyakannya Shiva, dewa kehancuran. Kompleks ini terdiri daripada beratus-ratus kuil batu dan kuil-kuil, dengan ukiran batu hiasan di sekelilingnya. Bagi mereka yang ingin melihat sejarah hidup, tinggal sampai senja untuk menonton balet Ramayana yang mulia di halaman kuil.

Penjaga kebudayaan Jawa

Memelihara dan memupuk kebudayaan kuno mereka adalah usaha yang sangat serius di Yogyakarta. Kedua-dua kesultanan dan sektor swasta cenderung mematuhi adat istiadat dan tradisi yang membangkitkannya. Dari restoran etnik yang menggabungkan resipi warisan, ke kampung pembuat batik, budaya diamankan di semua bidang. Dengan meneruskan upacara dan upacara tradisi Jawa tradisional, dan mengajarnya kepada generasi muda, kesultanan terus berfungsi sebagai benteng tamadun Jawa yang pernah dominan di seluruh pulau.

Image

Pembuat Batik di Yogyakarta, Indonesia | © masbebet / Pixabay

Ullen Sentalu adalah sebuah muzium peribadi di Yogyakarta yang didedikasikan untuk memelihara dan mempamerkan kebudayaan Jawa. Dalam koleksi batik yang menarik, peninggalan, bahkan gambar dan surat, muzium menangkap kenangan, emosi, dan visi dari masa lalu bandar. Dengan koleksi asli yang diperoleh dari kesultanan itu sendiri di dalam bangunan-bangunan yang besar dan terawat dengan baik, muzium yang memenangi anugerah ini juga merupakan kemuncak pelancongan Yogyakarta.

Popular untuk 24 jam